loading...

Amperemeter, alat untuk mengukur Arus Listrik

Amperemeter, alat untuk mengukur Arus Listrik. Amperemeter adalah nama sejenis alat yang di gunakan untuk mengukur kuat arus listri dalam rangkaian tertutup. Alat ini mempunyai bagian penting yang di sebut Galvanometer. Untuk arus yang kecil, Galvanometer tersebut bisa langsung di hubungkan secara seri dalam sebuah rangkaian tertutup. Namun untuk mengukur arus yang besar, galvanometernya harus dipasang pararel dengan resistor yang mempunyai hambatan rendah. Tujuan untuk menaikkan batas ukur amperemeter itu sendiri. Resistor yang di pasang secara pararel dengan galvanometer di sebut shunt / hambatan shunt.

Dalam ilmu fisika, satuan yang di gunakan untuk kuat arus adalah ampere (A) atau coulomb/detik. Amperemeter bekerja dengan prinsip gaya lorentz. Arus yang melaju dalam kumparan yang menyelimuti medan magnet akan menimbulkan gaya lorentz. Gaya  lorentz yang di hasilkan oleh medan magnet inilah yang akan menggerakkan jarum amperemeter. Semakin besar arus yang mengalir dalam rangkaian, semankin besar pula simpangan yang di hasilkan. 


Setiap orang yang berkecimpung di dunia pelistrikan pasti memiliki Amperemeter. Amperemeter ada yang berdiri sendiri ada juga yang tergabung dalam suatu alat yang di sebut multitester. Multitester yang terdiri dari Amperemeter, Volmeter dan Ohmmeter biasa di kenal dengan sebutan Avometer. Avometer sendiri adalah singkatan dari~ Ampere, Volt, Ohm ~ meter. Alat ini mutlak harus di miliki oleh seorang teknisi elektronika. Karena fungsinya yang sangat penting untuk megetahui kuat atau lemahnya suatu arus yang mengalir dalam suatu rangkaian tertutup.

Baca Juga :

Secara umum, ada 2 jenis Amperemeter yang sering kita temui. Yaitu Amperemeter, alat yang kemampuan pengukurannya langsung menunjuk pada satuan Ampere, dan mikroamperemeter, yaitu amperemeter yang di gunakan untuk mendeteksi arus dengan nilai kuat arus yang sangat kecil. 

Sebuah amperemeter biasanya tersusun dari sebuah mikroamperemeter dan sebuah shunt. Besar hambatan shunt yang digunakan disesuikan dengan perkiraan esar arus yang akan di ukur. Jikaarus yang akan di ukur berada dalam rentang miliampere, maka bisa menggunakan shunt yang tertera 100mA atau 500mA. Semakin besar shunt yang di gunakan semakin besar pula arus yang bisa di ukur.