Pengaruh Bentuk Muka Bumi terhadap Kehidupan. Keanekaragaman relief muka bumi mempunyai pengaruh yang sangat penting pada kehidupan. Adanya keragaman bentuk muka bumi ini menyebabkan perbedaan berbagai aspek, antara lain : iklim, kesuburan tanah, tata air, dan unsur-unsur lainnya. Perbedaan semua aspek tersebut tentu saja berpengaruh terhadap mahluk hidup (tumbuhan, hewan, dan manusia) di sekitarnya.
Pengaruh bentuk muka bumi terhadap kehidupan dapat berpengaruh di segala bidang, diantaranya:
1. Mata Pencaharian
Sebagian besar mata pencaharian penduduk Indonesia adalah bertani dan nelayan. Berikut ini adalah mata pencaharian yang ada di Indonesia berdasarkan pembagian daerahnya:
- Daerah pantai dan tepi danau besar, biasanya penduduknya bermata pencaharian sebagai nelayan dan penangkap ikan. Selain menangkap ikan, mereka juga menyelam untuk mengambil mutiara dan budidaya rumput laut dan kerang mutiara. Sedangkan, di daratan pantai nelayan membudidayakan tambak ikan, dan tambang garam.
- Daerah Dataran Rendah, biasanya penduduknya bermarapencaharian sebagai petani. Jenis tanaman yang di tanam di dataran rendah biasanya padi dan palawija dan tanamam musiman lainnya.
- Daerah Dataran tinggi, mata pencahariaan penduduknya juga bertani. Bedanya jenis pertanian yang di usahakan di dataran tinggi biasanya adalah tanaman perkebunan seperti teh, kopi, dan tanaman tahunan lainnya. Serta ada juga yang bertanam sayur-mayur khusus yang hanya bisa tumbuh baik di daerah dataran tinggi seperti kubis, kentang, wortel, dll.
- Daerah Gunung Api, biasanya merupakan tempat lokasi pariwisata karena memiliki pemandangan yang indah. Sehingga biasanya penduduknya bermatapencahariaan sebagai pedagang, pemilik restoran dan penginapan.
2. Bentuk Rumah
Indonesia terdiri atas beragam suku bangsa, dan tentunya memiliki ciri khas dari suku-suku tersebut. Ciri khas yang dimiliki dapat dilihat dari bentuk rumah, pakaian yang dikenakan, dan kebiasaan sehari-hari yang menunjukkan keadaan yang berbeda-beda. Misalnya, bentuk rumah di pantai biasanya tinggi-tinggi dan berventilasi besar, kadang tidak memakai langit-langit dan banyak memiliki serambi atau beranda. Sedangkan, untuk rumah di dataran tinggi rumahnya pendek pendek, rapat, dan berventilasi kecil.
3. Alat Transportasi
Alat transportasi, terutama yang masih bersifat tradisional akan berbeda antara yang di pantai, dataran rendah ataupun yang di dataran tinggi (pegunungan). Perbedaan ini dapat kamu lihat dari alat transportasi yang digunakan. Misalnya, di daerah pegunungan alat transportasi yang digunakan berupa hewan, seperti kuda atau sapi.
4. Adat Kebiasaan, cara bicara dan cara pakaian
Adat kebiasaan dalam berbicara, bertatakrama, dan berpakaian antara penduduk pantai, dataran rendah, dan dataran tinggi tidak akan sama. Orang pantai biasanya berpakaian terbuka, seperti menggunakan kaus, celana pendek. Hal ini disebabkan karena suhu di daerah pantai panas. Sedangkan, di dataran tinggi biasanya orang berpakaian tertutup. Hal ini disebabkan karena suhu di dataran tinggi atau daerah pegunungan dingin. Cara berbicara orang daerah pantai biasanya keras seperti berteriak, hal ini karena mereka harus mengatasi suara ombak.